Mengenali karakter anak zaman sekarang memang tidak semudah dulu, terutama untuk generasi yang tumbuh di tengah dunia digital seperti Gen Alpha yang lahir di rentang tahun 2013 hingga 2020-an dan kini berusia sekitar 0–12 tahun
Mereka punya cara berpikir, belajar, dan berinteraksi yang sangat berbeda dari generasi sebelumnya.
Sejak kecil, mereka sudah terbiasa dengan teknologi, dari gawai hingga asisten virtual. Tak heran jika anak-anak generasi ini disebut sebagai digital native, karena hampir semua aktivitas mereka bersinggungan dengan layar.
Bagi banyak mama, memahami dunia Gen Alpha jadi tantangan tersendiri. Mereka belajar cepat, punya rasa ingin tahu tinggi, tapi juga mudah terdistraksi.
Karena itu, penting bagi mama untuk memahami pola asuh yang paling sesuai dengan karakter mereka.
Lalu, bagaimana cara mendampingi anak-anak Gen Alpha agar tumbuh seimbang, melek teknologi, tapi tetap sehat secara fisik dan emosional? Yuk, simak beberapa tips berikut ini.
1. Atur waktu layar dengan bijak
Mengatur screen time bukan sekadar membatasi, tapi juga membentuk kebiasaan yang lebih sehat. Coba buat aturan sederhana, misalnya tidak menggunakan gadget saat makan bersama, atau mematikan semua layar satu jam sebelum tidur.
Mama juga bisa menciptakan “zona tanpa gadget” di rumah, seperti ruang makan atau kamar tidur, agar anak punya waktu istirahat dari layar. Dengan begitu, kualitas tidur dan fokus anak akan lebih terjaga.
2. Jadilah contoh yang baik
Anak belajar dari apa yang mereka lihat setiap hari. Jika orang tua sibuk dengan ponsel di depan anak, mereka pun akan meniru hal yang sama. Karena itu, penting bagi Mama dan Papa untuk ikut menyeimbangkan waktu layar.
Alihkan waktu luang dengan aktivitas menyenangkan tanpa gadget, seperti membaca buku, bermain di luar ruangan, atau membuat prakarya sederhana. Ketika anak melihat orang tuanya menikmati aktivitas tersebut, mereka pun akan lebih mudah mengikuti.
3. Bangun rutinitas yang seimbang
Rutinitas yang teratur membantu anak merasa aman dan fokus. Pastikan jadwal harian anak berisi waktu untuk tidur cukup, bergerak aktif, belajar, dan bermain bersama keluarga.
Selain menjaga kesehatan fisik, rutinitas yang seimbang juga membantu anak mengelola emosi dengan lebih baik. Anak yang punya waktu cukup untuk berinteraksi dan beristirahat cenderung lebih bahagia dan percaya diri.
4. Terapkan positive parenting
Disiplin tidak harus dengan nada tinggi atau hukuman. Anak justru akan lebih mudah mendengarkan ketika orang tua bersikap lembut, konsisten, dan mau mendengarkan pendapat mereka.
Positive parenting bisa dimulai dengan hal sederhana, seperti memberikan waktu khusus setiap hari untuk berbicara dari hati ke hati, mendengarkan cerita anak tanpa gangguan, dan menunjukkan kasih sayang lewat perhatian kecil.
Dengan cara ini, anak merasa aman, dihargai, dan belajar meniru perilaku positif yang ditunjukkan orang tuanya.
Dengan memahami karakter dan kebiasaan Gen Alpha, Mama bisa menyesuaikan cara mendidik agar lebih relevan dan hangat.
Tujuannya bukan untuk menjauhkan mereka dari teknologi, melainkan membantu mereka tumbuh sebagai generasi yang cerdas digital, sehat emosional, dan tetap punya empati pada sesama.